Batu Akik Penyu Diolah Napi Lapas Nusakambangan

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Tidak hanya di dermaga Wijara Pura, Penjaja batu akik juga tampak di Nusakambangan Timur, bagian dari Pulau Nusakambangan yang terbuka untuk umum. Bedanya, apabila di Wijaya Pura mereka tergolong perajin, karena merubah bongkahan batu kasar menjadi halus dan cantik dengan berbagai bentuk, di Nusakambangan timur mereka hanyalah penjual. Batu yang dijajakan adalah hasil olahan atau kerajinan para narapidana yang tinggal di Lapas Terbuka, satu dari tujuh Lapas yang ada di Nusakambangan. Menurut Sakim, seorang penjual di Nusakambangan Timur, para Napi memiliki keahlian dalam mengolah batu akik lantaran mendapat pelatihan terlebih dahulu. "Kan yang tinggal di Lapas Terbuka yang hukumannya tinggal satu tahun kurang, jadi sebelum keluar mereka diberi pelatihan terlebih dahulu," Ujar Sakim, penjual di sekitar Nusakambangan Timur. Batu hasil olahan para Napi memiliki sejumlah kelebihan. Salah satunya ada detil. Lantaran memiliki waktu lu

Batu Akik Penyu Diolah Napi Lapas Nusakambangan
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Tidak hanya di dermaga Wijara Pura, Penjaja batu akik juga tampak di Nusakambangan Timur, bagian dari Pulau Nusakambangan yang terbuka untuk umum. Bedanya, apabila di Wijaya Pura mereka tergolong perajin, karena merubah bongkahan batu kasar menjadi halus dan cantik dengan berbagai bentuk, di Nusakambangan timur mereka hanyalah penjual. Batu yang dijajakan adalah hasil olahan atau kerajinan para narapidana yang tinggal di Lapas Terbuka, satu dari tujuh Lapas yang ada di Nusakambangan. Menurut Sakim, seorang penjual di Nusakambangan Timur, para Napi memiliki keahlian dalam mengolah batu akik lantaran mendapat pelatihan terlebih dahulu. "Kan yang tinggal di Lapas Terbuka yang hukumannya tinggal satu tahun kurang, jadi sebelum keluar mereka diberi pelatihan terlebih dahulu," Ujar Sakim, penjual di sekitar Nusakambangan Timur. Batu hasil olahan para Napi memiliki sejumlah kelebihan. Salah satunya ada detil. Lantaran memiliki waktu luang serta peralatan yang memadai. Untuk mengambil batu olahan tersebut, lanjut Sakim dirinya mendatangi Lapas Terbuka satu minggu sekali, pada hari besuk. Disitulah biasanya para Napi menitipkan barang hasil olahannya untuk dijual. "Kalau mau ambil batu, baru pergi (ke Lapas Terbuka), kan di sana tidak seperti penjara, tidak dikerangkeng besi, hanya rumah rumah yang isinya warga binaan," katanya. Bermacam-macam harga batu yang dititipkan para Napi, kepada dirinya. Mulai dari mulai 50 Ribu Hingga 150 Ribu, tergantung jenis batunya. Untuk batu tumpang Nusakambangan, biasanya hanya dihargakan 100 ribu. Sakim menuturkan pembeli batu akik buatan para Napi tidak terlalu banyak. Hal itu lebih dikarenakan, jumlah orang yang mendatangi, Nusakambangan timur masih terbilang sedikit. "Engga terlalu banyak-banyak banget mas, karena yang ke sini juga jarang, hanya saja biasanya calon pembeli ketika disebutkan, batunya hasil olahan para Napi, mereka membeli," ungkapnya. Sumber : tribunnews.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0